Mengapa tegangan
listrik yang dibuat, bukan arus listrik? Hal ini dijelaskan oleh hukum Ohm,
mengenai hubungan antara arus, tegangan dan hambatan/tahanan listrik.
Hukum yang
dikemukakan oleh George Simon Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir pada
sebuah rangkaian tertutup sebanding dengan beda potensial atau tegangan dan
berbanding terbalik dengan hambatan/tahanannya.
Dengan kata
lain, Mr Ohm mau menjelaskan bahwa jika di kedua ujung kawat penghantar terdapat
perbedaan potensial listrik atau lazim disebut tegangan maka akan mengalir arus
listrik.
Sehingga
dikatakan, akan ada arus jika ada tegangan, dimana nilai arus tersebut
tergantung nilai tegangannya, semakin besar tegangan listrik, maka arusnyapun
akan semakin besar, demikian sebaliknya.
Secara
matematis, Mr Ohm memformulasikan hukumnya
dalam persamaan ini:
I = V/R, V = IxR, R= V/I
Dimana; I :
arus, V : tegangan, R :hambatan
Untuk lebih memahami
ketiganya, dapat dianalogikan dengan gambar berikut:
Beda tinggi permukaan air
Aliran air
Pipa penghubung
A B
Gambar
diatas menunjukkan 2 buah bejana berhubungan yang berisi air dengan ketinggian
permukaan yang berbeda.
Air
akan mengalir dari bejana A ke bejana B melalui pipa penghubung karena
perbedaan ketinggian permukaan tersebut, dalam hal ini besarnya aliran air
dipengaruhi oleh beberapa hal:
-
Perbedaan ketinggian; semakin besar perbedaan
ketinggian air maka semakin deras aliran air, dan aliran tersebut akan terhenti
ketika kedua permukaan telah sama.
Dalam listrik, perbedaan ini
dianalogikan dengan tegangan listrik, semakin besar tegangan maka arus listrik juga
semakin besar, dan jika tak ada tegangan maka arus tak mengalir.
-
Luas penampang pipa penghubung; jika pipa
penghubung semakin besar maka aliran air semakin besar, demikian sebaliknya.
Dalam listrik, hal tersebut
dianalogikan dengan hambatan, jika hambatannya kecil maka arus yang mengalir
akan besar, demikian sebaliknya.
Bagaimana
tegangan listrik dapat dibuat?
Dalam teori
kelistrikan terdapat beberapa cara untuk membangitkan tegangan listrik:
1.
Induksi elektromagnetik
Yang
diterapkan pada generator, alternator, dinamo dan semacamnya.
2.
Reaksi kimia
Tegangan
yang dihasilkan dari reaksi kimia misalnya pada berbagai jenis baterai,
misalnya akumulator, baterai kering dan semacamnya.
3.
Radiasi cahaya matahari
Perubahan
energi cahaya menjadi energi listrik ini diterapkan pada sel surya atau solar
sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar